ANALISIS UJI KUAT TEKAN BETON PADA CAMPURAN AIR PAYAU

Air payau berdampak pada penurunan kuat tekan beton Diakibatkan adanya kandungan kimia pada air payau yang tinggi seperti Sulfat (SO²) sebesar 52,5 pada air payau kenjeran dan 62,5 pada air payau mangrove. Zat Padat Terlarut (TDS) sebesar 15188 mg/l pada air payau kenjeran dan 3436 mg/l pada air payau mangrove. Kadar Organik (KMnO) sebesar 8,05 mg/l pada air payau kenjeran dan 6,69 mg/l pada air payau mangrove yang terlalu tinggi, sehingga kandungan kimia yang terdapat pada air payau dapat merusak senyawa pada kandungan semen dan menurunnya kekuatan bahan yang terkandung dalam beton. Dalam hal ini dapat mengakibatkan beton memiliki durability yang sangat rendah. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Bahan dan Material Universitas Muhammadiyah Parepare, dengan metode eksprimental. Untuk mengetahui perbedaan kuat tekan beton dengan variabel campuran air bersih dan air payau. Air Payau adalah salah satu penyebab kegagalan struktur bangunan. Hal ini disebabkan kandungan sulfat dan ion klorida pada air yang mengandung garam/asin yang bereaksi dengan unsur kimia pada baja tulangan sehingga mengakibatkan terjadinya korosi pada tulangan. Padahal tulangan adalah komponen yang penting
untuk menahan beban-beban struktur. Dengan terjadinya korosi, kekuatan tulangan akan menurun bahkan menghilang, sehingga mengakibatkan kegagalan struktur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kuat tekan beton dengan variabel campuran air bersih dan air payau pada umur 7, 14, 21, 28 hari, dengan presentase perbedaan kuat tekan beton dengan variabel campuran air bersih dan air payau.