ANALISIS PENGGUNAAN AGREGAT GUNUNG MANARANG SEBAGAI BAHAN LAPIS AC-WC

Hajar Aswad. Analisis Penggunaan Agregat Gunung Manarang Pada Aspal ACWC (dibimbing oleh Rahmawati dan Abd. Muis). Bidang perkerasan jalan mengalami banyak perkembangan menyesuaikan kebutuhan pengguna jalan pemakaian agregat lokal juga sangat diharapkan dapat mendorong perkembangan infrastuktur khususnya yang ada di Kabupaten Pinrang terutama pada bidang perkerasan jalan serta mengatasi berkurangnya pasokan material. Oleh karena itu dengan diangkatnya judul penelitian ” Analisis Penggunaan Agregat Gunung Manarang Pada Aspal AC-WC” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan agregat pada campuran aspal beton ACWC sesuai persyaratan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 dan mengetahui karakteristik campuran aspal menggunakan agregat dari desa mirring. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Jalan dan Aspal Univertistas Muhammadiyah Parepare yang di lakukan selama 2 bulan mulai Januari sampai Februari 2023 dengan menggunakan metode pengujian masrhall yang berdasarkan Spesifikasi Binamarg Tahun 2018. Dari hasil penelitian karakteristik campuran aspal beton AC-WC diperoleh Karakteristik campuran aspal beton AC-WC pada kadar aspal optimum dinyatakan dalam sifat-sifat berikut, VMA tertinggi 15,1% pada kadar aspal 5,5% dan terendah 13,7% pada kadar aspal 4%. VIM yang memenuhi yaitu kadar aspal 6% dan 6,5%. VFB paling tinggi yaitu pada kadar aspal 6,5% dengan nilai 74,88% dan terendah pada kadar aspal 4% dengan nilai 31,63%. flow tertinggi yaitu pada kadar aspal 6% sebesar 6,83 mm dan nilai flow terendah yaitu pada kadar aspal 6,5 % sebesar 3,63 mm dan Pengaruh agregat Gunung Manarang pada penggunaan aspal AC-WC dapat disimpulkan memenuhi karena dari pengujian marshall mendapatkan nilai KAO sebesar 5,87% dan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 dan layak digunakan dalam campuran aspal beton ACWC.