IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UPTD SDN 53 PAREPARE

Sri Rahmayani, 2024. Penulis mengangkat judul skripsi “Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di UPTD SD Negeri 53 Parepare”. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di UPTD SD Negeri 53 Parepare dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum merdeka belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di UPTD SDN 53 Parepare. Penyusunan
skripsi ini dibimbing oleh Bapak Muh. Makki, S.Ag., M.Ag. dan Ibu Dr. Rosmiati Ramli, S.Ag., M.Pd.I.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yang dilakukan di UPTD SD Negeri 53 Parepare, menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, sumber data yang digunakan ada dua yaitu sumber data primer antara lain peserta
didik dan tenaga pendidik Pendidikan Agama Islam dan sumber data sekunder antara lain hasil dokumentasi dan berbagai literatur berupa buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan penelitian, instrumen penelitian yang digunakan yaitu
peneliti itu sendiri, pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obsertvasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data dan pengumpulan data serta penarikan kesimpulan.Hasil penelitian yang didapatkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di UPTD SD Negeri 53 Parepare cukup maksimal, karena penerapan dan pelaksanaannya yang sudah
berjalan 2 tahun lebih, namun pembelajarannya masih dalam tahap penyesuaian. Dalam implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam terdiri dari 3 kegiatan yang pertama yaitu kegiatan pendahuluan, lalu kegiatan inti, dan di tutup
dengan kegiatan penutup. Adapun faktor pendukung dan penghambat implementasi Kurikulum Merdeka di UPTD SD Negeri 53 Parepare terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti motivasi dari dalam diri peserta didik, sedangkan faktor eksternal seperti
kebijakan sekolah dan sarana prasarana sekolah.