NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS BERDASARKAN TAFSIR SURAT ALFATIHAH DAN IMPLEMENTASINYA DI ERA KONTEMPORER

Sejalan dengan maksud pendidikan nasional itu, maka agama islam
sejatinya sudah lengkap dan sempurna memuat seluruh nilai-nilai pendidikan itu, yang mana nilai pendidikan islam digambarkan dengan : jalan yang paling lurus, Allah yang mengajarkan secara langsung, agama yang sudah disempurnakan, dilarang untuk ditambah dan dikurangi hingga Nabinya wajib dijadikan uswah
hasanah. Jika pendidikan islam yang sudah dipraktekan generasi awal bisa menghasilkan ulamak dan pemuda-pemuda yang berkwalitas maka pendidikan islam yang kita ajarkan seharusnya juga memiliki output yang sama maka apa yang salah jika kita tidak mendapatkan output yang sama dengan mereka. Tujuan
Tesis ini untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan dalam tafsir Surat Alfatihah, karakter religius yang terkandung dalam nilai-nilai pendidikan itu dan implementasinya dalam menyeleseikan beberapa kasus kontemporer dunia pendidikan.
Fokus pada penelitian ini adalah menggali tafsir surat al-Fatihah serta menganalisa nilai-nilai pendidikan Islam dan karakter religius yang terkandung didalamnya kemudian bagaimana penerapanya dizaman sekarang. Tesis ini adalah tesis pustaka dengan menghimpun data dari berbagai literatur, dengan data primer kitab-kitab tafsir dan hadis dan data skunder berupa buku-buku pendukung lainnya, seperti kitab Aqidah, kitab Sirah, kitab Adab dan Ahlak, kitab Fiqih, kitab Tarojum (biografi ulamak), kitab bahasa dan kitab lainya.
Penelitian ini berhasil mengungkap delapan nilai pendidikan islam yang dalam surat Alfatihah : nilai pendidikan berdoa, pendidikan tauhid, pendidikan adab dan ahlak, pendidikan iman, pendidikan ibadah, pendidikan mempraktekan ilmu dengan amal, pendidikan beruswah hasanah dan pendidikan mengenal
kebenaran dan kesesatan, yang kemudian nilai pendidikan itu membentuk tujuh jenis karakter religius : karakter mampu berfikir logis, berkepribadian ihlas, bersifat jujur, bersikap tawakal, memegang teguh kebenaran, tawadhu dan zuhud,
yang terahir karakter amar makruf nahi munkar. Delapan ilai pendidikan dan tujuh karakter religius diatas berhasil mengurai beberapa contoh kasus dunia pendidikan di era kontemporer : ihlas dalam berjuang dengan gaji minimal, bertawakal dan tidak menggunakan ijazah palsu dan tidak menggunakan prodak
asuransi pendidikan, amar makruf nahi munkar dalam memerangi plagiat karya ilmiah, menegakan kedisplinan dengan saling memberi uswah yang baik, adab dan ahlak menjadi standar kelulusan, membrantas korupsi dengan meningkatkan keimanan dan membrantas risywah dengan menanamkan karakter zuhud.