Diseminasi teknologi alat tabur pupuk sederhana bagi petani di Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang

Produktivitas pertanian tidak lepas dari pemanfaatan teknologi oleh petani. Misalnya saja di Kabupaten Enrekang, masih terdapat petani yang belum memaksimalkan penggunaan teknologi karena dianggap mahal. Teknologi dapat direkayasa namun tidak mengubah fungsi kerja sebagai teknologi tepat guna
yang mudah dan murah. Misalnya saja bagi petani jagung, pemupukan yang masih bersifat tradisional dan menyita banyak waktu dan tenaga sehingga membuat petani lelah. Oleh karena itu dilakukan sosialisasi untuk mempercepat adopsi teknologi, salah satu alat yang mudah dibuat dengan menggunakan bahan yang sederhana dan murah adalah alat tabur pupuk yang digunakan untuk menyuburkan tanaman seperti jagung, cabai, tomat, sawi, atau kubis bagi para petani di Buntu. Kecamatan Batu, Kabupaten Enrekang. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan serta demonstrasi penggunaan alat. Alat penabur pupuk ini terbuat dari beberapa ukuran pipa yang prinsip kerjanya sama seperti bor dan pupuk yang keluar dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Peserta mengapresiasi hasil kegiatan sosialisasi berupa penyuluhan dan pelatihan perakitan
alat penabur pupuk dari pipa pvc serta demonstrasi. Sosialisasi alat pupuk tabur ini direspon baik oleh masyarakat di Desa Pasui dan Desa Lunjen karena teknologi yang ditawarkan sangat dibutuhkan dan membantu masyarakat petani yang mengeluh sakit pinggang setiap habis melakukan pemupukan. Petani lokal kemudian akan memperbanyak keberadaan alat-alat tersebut setelah mempelajari cara pembuatannya sehingga dapat dinikmati secara langsung