Tingkat Pertumbuhan dan Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Berbagai Topografi Lahan

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tanaman kelapa sawit pada berbagai topografi pada satu hamparan lahan. Topografi dapat mempengaruhi laju erosi pada
lahan pertanian. Tingkat erosi yang tinggi mengangkut lebih banyak hara ke tempat yang lebih rendah sehingga menurunkan produktivitas lahan termasuk lahan pertanaman kelapa sawit.
Penelitian dilakukan dengan mengambil data pertumbuhan dan produksi sawit di PT. Perkebunan Nusantara XIV Unit Keera-Maroangin pada bulan Oktober - Desember 2020. Pengamatan dilakukan terhadap tanaman kelapa sawit pada 3 jenis topografi lahan, yaitu (1) lahan datar: lereng <3%, dengan beda tinggi <2 m, (2) lahan bergelombang: lereng 8-15%, dengan beda tinggi 10-50 cm, dan (3) lahan berbukit: lereng 15-30%, dengan beda tinggi 50-300 cm. Data sekunder yang tersedia merupakan
data dari sampel yang diambil dengan menggunakan metode acak sistematis. Data sampel kemudian diolah secara statistik menggunakan metode uji dua pihak pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan semua parameter pertumbuhan yaitu tinggi tanaman (98.09 cm), lingkar batang (301.94),panjang pelepah (413.94 cm) serta produksi berat tandan (6.76 kg) tanaman kelapa sawit ditemukan lebih baik pada lahan bertopografi datar dibandingkan jenis topografi lainnya, sedangkan lahan bergelombang lebih baik dibandingkan lahan miring, kecuali pada parameter panjang pelepah, pertumbuhan dan produksi kelapa sawit lebih baik dibandingkan pada lahan miring.