HAK CIPTA -- Produksi beton pasir laut dan air laut dengan rasio kuat lentur terhadap kuat tekan Teknologi self compacting concrete

Adnan (2024) HAK CIPTA -- Produksi beton pasir laut dan air laut dengan rasio kuat lentur terhadap kuat tekan Teknologi self compacting concrete. 000763797.

[thumbnail of HAK CIPTA -- Produksi beton pasir laut dan air laut dengan rasio kuat lentur terhadap kuat tekan Teknologi self compacting concrete.pdf]
Preview
Text
HAK CIPTA -- Produksi beton pasir laut dan air laut dengan rasio kuat lentur terhadap kuat tekan Teknologi self compacting concrete.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
Official URL: https://www.dgip.go.id/

Abstract

Material pasir laut memenuhi persyaratan karakteristik sebagai bahan produksi beton dari hasil pengujian dilakukan berdasarkan SNI yang ditetapkan. Material pencampuran air laut untuk produksi beeton dengan kandungan Cl-(klorida) lebih mendominasi dengan nilai 5303,70 mg/l. Kadar ion Cl-
(klorida) larut air maksimum dalam beton berdasarkan SNI 2487-2013 adalah 1% dari berat semen. Material serat baja (dramix 3D 80/60 BG), sesuai dengan persyaratan ASTM A820
bahan tambah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu serat baja. Rancangan campuran beton air laut dengan fraksi volume serat baja yakni 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% dari berat semen. Beton di desain dengan slump rencana 10 ± 2,5 cm dan kuat tekan rencana 35 ± 5 Mpa. Beton segar dengan fraksi volume serat baja memenuhi nilai slump rencana 10 ± 2,5 cm, meskipun demikian semakin besar fraksi volume serat baja dengan tingkat kenaikan 2,5% nilai slump beton segar mengalami penurunan. semakin besar fraksi volume serat baja pada campuran beton, maka berat satuan beton akan semakin berkurang, namun besarnya persentase serat baja tidak
mengubah jenis beton menjadi beton ringan karena berat volume beton ringan antara 1140 – 1840 kg/m3
(SNI 03-2847-2013). Pengujian kuat tekan (fc) beton air laut serat baja dilakukan dengan menggunakan silinder berukuran 100 mm x 200 mm, mengacu pada SNI 1974:2011. Pengujian kuat lentur beton air laut dengan fraksi volume serat baja 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% dilakukan pada umur 28 hari dengan menggunakan balok berukuran 100 mm x 100 mm x 400 mm, dimana pembebanan pada 1/3 bentang untuk mendapatkan lentur murni tanpa gaya geser. Pengujian kuat lentur mengacu pada
SNI 03-4431-1997. Hubungan antara beban dan lendutan cenderung membentuk garis linier. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi beban yang diberikan maka pertambahan nilai
lendutan semakin besar hingga mencapai kondisi lentur maksimum sebelum sampel akhirnya runtuh. Rasio kuat tekan dan kuat lentur diatas dapat dihitung korelasi antara kuat tekan dan kuat lentur sesuai dengan persamaan yang didapat dari persamaan linear. Untuk 0% serat y = 0,2777x - 9,4465; untuk 2,5% serat y = 0,5479x - 22,86; untuk 5% serat y
= 0,7918x - 32,286; dan untuk 7,5% serat y = 0,6855x - 29,319. Distribusi agregat kasar (batu pecah) pada benda uji dan setelah melakukan perhitungan langsung pada permukaan penampang, jumlah distribusi agregat kasar (batu pecah) untuk bagian atas dan bagian bawah sampel yang tidak signifikan, sehingga dapat dikatakan benda uji yang dihasilkan pada penelitian ini tidak homogen. Sedangkan distribusi penyebaran serat baja pada benda uji yang dilihat
secara visual setelah pengujian mengalami penyebaran distribusi yang merata pada beton.

Item Type: Patent
Uncontrolled Keywords: Pasir laut; Air laut; Kuat Lentur; Self Compacting concrete
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: adnan adnan
Date Deposited: 22 Apr 2025 01:49
Last Modified: 22 Apr 2025 01:49
URI: https://repository.umpar.ac.id/id/eprint/1840

Actions (login required)

View Item
View Item