ANALISIS KARAKTERISTIK BETON DENGAN SUBTITUSI PASIR KUARSA DAN LIMBAH BETON DITINJAU DARI KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH BETON

Di dunia konstruksi, beton sampai saat ini masih berperan penting sebagai material utama dalam pembangunan, hal ini dikarenakan banyak kelebihan yang dimiliki oleh beton itu
sendiri seperti mudah dalam pengerjaannya, mempunyai kuat tekan yang tinggi, dan nilai ekonomis dalam pembuatan maupun perawatannya. Tujuan penelitian ini untuk pengaruh
subtitusi pasir kuarsa dan limbah beton terhadap nilai kuat tekan dan tarik belah dan untuk mengetahui berapa komposisi optimal campuran pasir kuarsa dan limbah beton sebagai
bahan subtitusi untuk menghasilkan kuat tarik belah beton yang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Universitas Muhammadiyah Parepare. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh
kuat tekan dan kuat tarik belah beton pada beton normal (BN) pada umur 28 hari adalah 25,38 MPa. Pasir kuarsa 5%, 10%, dan 15% meningkatkan kuat tekan menjadi 21.89 MPa,
23,78 MPa, dan 24,35 MPa secara berturut-turut. Pasir kuarsa pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton secara signifikan pada setiap umur pengujian (7, 14, dan
28 hari). Semakin tinggi persentase pasir kuarsa, semakin besar peningkatan kuat tekan beton yang dihasilkan. Variasi BPSK 15% menunjukkan peningkatan kuat tekan tertinggi.
Sedangkan kuat tarik belah pada campuran beton memberikan peningkatan nilai kuat tarik belah yang signifikan dibandingkan dengan beton normal. Beton normal memiliki kuat
tarik belah 9,56 MPa, kemudian meningkat seiring bertambahnya persentase pasir kuarsa. Komposisi optimal campuran pasir kuarsa dan limbah beton sebagai bahan subtitusi untuk menghasilkan kuat tarik belah beton yang maksimal ialah paling signifikan terjadi pada
pasir kuarsa 15% dengan nilai kuat tarik belah mencapai 9,44 MPa atau meningkat sebesar 39% dari beton normal. Hal ini menunjukkan bahwa pasir kuarsa 15% memberikan
peningkatan kuat tarik belah yang paling optimal.