Pengelolaan Risiko Produktifitas pada Usahatani Bawang Merah Pasca Covid-19

Pandemi Covid-19 yang melanda wilayah di Indonesia menyebabkan terbatasnya aktifitas
masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Mataran, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten
Enrekang dengan tujuan untuk menganalisis pengelolaan risiko produktifitas (exante, usahatani
bawang merah pasca Covid-19. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan
jumlah sampel sebanyak 36 orang petani bawang merah. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara acak sederhana (random sampling). Hasil penelitian menunjukkan strategi pengelolaan risiko
ex ante yang dilakukan oleh petani responden adalah melakukan pola tanam yaitu bawang merah�bawang merah-bawang merah dengan sistem monokultur, bibit yang digunakan umumnya bersumber
dari pihak lain dan umumnya hanya satu jenis bibit yang ditanam untuk lahan yang berbeda. Untuk
strategi interactive yang dilakukan petani responden adalah menanam bawang merah pada akhir
musim kemarau menjelang musim hujan, menggunakan pupuk organik dan an organik, melakukan
penyulaman jika ada tanaman yang mati, melakukan pencampuran pestisida untuk menghemat biaya
dan membasmi lebih banyak hama dan penyakit. Sedangkan pengelolaan risiko ex post yaitu jika usahatani bawang merah mengalami kegagalan maka tindakan yang dilakukan oleh petani adalah mencari pekerjaan tambahan namun tetap menanam bawang merah yang luasannya disesuaikan dengan modal yang tersedia. Jika modal kurang, maka petani responden meminjam ke sesama petani atau keluarga dan ada juga yang meminjam di kios tani atau ke bank. Oleh karena itu diharapkan peran penyuluh pertanian yang lbih optimal untuk membantu petani bawang merah dalam mengelola risiko produktifitas dan membantu dalam mengakses permodalan.