Perubahan Mata Pencaharian Petani sebagai Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian

Jumlah penduduk Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan kebutuhan yang tinggi akan tempat tinggal. Tak heran lahan yang strategis untuk pertanian kemudian dijadikan perumahan. Tingkat ekonomi masyarakat juga berpengaruh terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya melalui hasil penjualan kegiatan pertanian yang umumnya rendah, berusaha mencari bentuk usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola perubahan mata pencaharian petani akibat alih fungsi lahan pertanian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sampel yang diambil sebanyak 52 petani yang telah menjual lahan pertaniannya. Kemudian tahap analisis selanjutnya menggunakan analisis uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan petani yang telah dialihfungsikan lahannya 26,92% masih bekerja di sektor pertanian, 65,39% bekerja di sektor non pertanian, dan sebanyak 7,69% tidak bekerja. Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian sejatinya di harapkan mampu untuk memperbaiki kondisi ekonomi petani, namun kondisi tersebut tidak sesuai dengan apa yang terjadi dalam masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata antara jumlah pendapatan petani baik sebelum maupun sesudah lahan tersebut di alih fungsikan.