HUBUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MENTAL TERHADAP KESEHATAN JIWA REMAJA DI PESANTREN DDI LIL BANAT

Kesehatan mental remaja di Indonesia menjadi isu yang semakin mendesak,terutama di lingkungan pesantren yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kesejahteraan mental santri. Pesantren sangat penting untuk
kesejahteraan mental remaja karena merupakan institusi pendidikan Islam yang membentuk sifat dan kepribadian santri. Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022, melaporkan satu dari tiga remaja Indonesia (34,9%) atau 15,5 juta remaja Indonesia menderita gangguan kesehatan jiwa dalam 12 bulan terakhir. Pesantren sebagai institusi pendidikan yang berbasis agama,tidak hanya fokus pada pengajaran ilmu agama tetapi juga pada pembentukan kepribadian dan moral santri. Oleh karena itu, kondisi kesehatan mental para santri merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses
pendidikan di pesantren. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara gangguan kesehatan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan terhadap kesehatan jiwa remaja di Pesantren DDI Lil Banat. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-ectional. Sampel terdiri dari 61 santri kelas VII, VIII, dan IX MTS DDI Lil Banat yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat stress, depresi kecemasan terhadap Kesehatan jiwa. Disarankan untuk pihak institusi dapat memberikan informasi mengenai dampak-dampak penyebab kesehatan jiwa dalam proses pembelajaran dan berbagai aktifitas, serta tenaga pengajar diharapkan untuk memperhatikan kondisi kesehatan santri sehingga dapat mengantisipasi terjadinya gangguan jiwa.